Selasa, 01 Oktober 2013

peristiwa aru

ri-macan-tutul-01.jpg perjuangan merebut irian barat semakin ditingkatkan setelah Komando Mandala Pembebasan Irian Barat dibentuk. Salah satu peristiwa penting ialah pertempuran laut di dekat wilayah perairan Irian Barat yang terkenal dengan nama Peristiwa Aru. Pertempuran laut itu terjadi antara satuan kapal Angkatan Laut Republik Indonesia melawan armada kapal perang Belanda. Pada tanggal 12 Januari 1962 tiga buah kapal ALRI, yakni Macan Tutul, RI Harimau, dan RI Kumbang sedang mengadakan patroli di lautan Arafuru. Dalam patroli ini turut serta Komodor Jos Soedarso, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Republik Indonesia. Beliau menempati RI Macan Tutul. Di samping itu ikut pula Kolonel Sudomo Kepala Direktorat Operasi MBAL. Demikianlah pada tanggal 15 Januari 1962 pada malam hari datang dua buah kapal perusak milik Belanda dan menembak dengan meriam ke arah kapal - kapal ALRI. Di sangsi itu, dua buah pesawat terbang Belanda menembakkan peluru - peluru ke arah kapal - kapal ALRI. Dalam suasana yang membahayakan itu, Komodor Jos Soedarso mengambil alih pimpinan satuan dan memerintahkan penembakan balasan. Namun, ternyata kedua kapal perusak Belanda itu memiliki persenjataan yang jauh lebih kuat dan mengepung kapal - kapal ALRI dengan tembakan - tembakan gencar. Komodor Jos Soedarso memerintahkan RI Macan Tutul untuk melakukan siasat sedemikian rupa sehingga ia menjadi satu - satunya sasaran tembakan kapal perusak - perusak musuh. Siasat itu diadakan untuk menyelamatkan dua buah kasat ALRI lainnya. Siasat RI Macan Tutul ini memang berhasil. Namun, kapal tersebut terbakar dan tenggelam bersama - sama engan Komodor Jos Soedarso, Kapten Winarto pemegang komando satuan MTB serta beberapa awak kapal lainnya. Konfor Jos Soedarso masih sempat pula melalui radio telefoni menyampaikan peran perjuangan: ''Kobarkan semangat pertempuran.'' setelah menyampaikan pesan tersebut RI Macan Tutul tenggelam dalam keadaan terbakar. Jos Soedarso telah tiada, namun semangat juang dan jiwa kepahlawanannya tetap bergelora di dada para peluang khususnya dalam Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut kita!

Arsip Blog